Di sekolah,
penelitian sangat identik dengan sains. Kebanyakan penelitian yang dilakukan
termasuk ke dalam bidang ekologi, fisika, serta kimia yang selalu berkaitan
dengan alam. Namun, sebenarnya ranah sosial merupakan ranah yang sangat penting
untuk digeluti. Terlebih manusia adalah makhluk sosial yang segala aspek
kehidupannya perlu dicaritahu dan ditelaah secaara mendalam melalui penelitian.
Siswa
beropini bahwa penelitian di bidang sosial hanya bisa dilakukan oleh siswa
program studi sosial saja dan mereka
beranggapan bahwa ranah sains dan teknologi hanya bisa digeluti oleh siswa
bidang studi ilmu alam.
Luvita,
seorang siswa kelas XII program studi sosial SMA Al Ma’soem, memutuskan untuk
mengikuti Kelompik Ilmiah Remaja Al Ma’soem Science Club dan melakukan
penelitian di bidang lingkungan. Berbeda dengan Mawaddah, Nurfitriah, dan
Almas, mereka adalah siswa kelas XII bidang studi ilmu alam SMA Al Ma’soem, namun
dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2012 yang diselenggarakan
oleh kementrian pendidikan Indonesia berhasil menyabet medali perunggu untuk
bidang sosial, tepatnya di bidang psikologi anak. Mereka berpendapat bahwa
motivasi mereka untuk meneliti di bidang sosial yaitu karena mereka ingin
mencoba hal yang tidak mereka pelajari di kelas IPA. Selain itu mereka juga
ingin menunjukkan kepada teman-teman bahwa permasalahan sosial sangatlah banyak
dan patut untuk dipelajari dengan lebih mendalam.
Tingkat
kesulitan yang dihadapi antara riset di bidang sosial maupun sains memiliki
tingkatan yang berbeda-beda. “Hal yang menjdi kendala dalam riset di bidang
sosial adalah karena materi psikologi yang tidak dipelajari di bangku kelas,
terutama kelas IPA selain daripada ilmu statistika yang sangat mendalam yang
harus digunakan untuk mengolah dan menganalisis data yang diperoleh” ungkap
Almas Selasa, 13 Novenber lalu. Mereka juga berharap agar minat untuk meneliti
di bidang sosial semakin meningkat di kalangan pelajar.
Hal ini menunjukkan
bahwa imlu pengetahuan tidak memiliki batasan tertentu untuk dipelajari.
Begitupun dengan penelitian. Bukan bebrarti cabang yang kita miliki menjadi
ketentuan tetap untuk mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar