Assalamu’alaikum....
Teman-temen KEPO pasti udah sering kan denger atau
ngomong kata Bullying? Atau malah pernah jadi korban bullying? Atau pernah jadi
pelaku bullying? Waduuh nggak dua-duanya deh,.... hehehehe
Nah, pada edisi kedua ini, KEPO bakal membahas bullying
dari berbagai sudut pandang. Mulai dari sudut pandang ilmiah, sosial, dan Islam.
So, tetep simak ya...^^
Pengertian Bullying
Kita udah sering banget denger kata Bullying,
tapi, tau nggak apa arti dari Bullying itu sendiri?
Bullying adalah kata serapan dari bahasa inggris.
Asal katanya adalah Bully yang artinya menggertak atau mengganggu. Jadi dengan
kata lain, Bullying adalah suatu tindakan yang merugikan orang lain dengan cara
menggertak, mengintimidasi, mengucilkan, mengejek, memalak dan
tindakan-tindakan mengganggu lainnya.
Bullying pun bisa dikategorikan sebagai tindakan
kriminal. Hal ini dikarenakan, tindakan bullying bersifat negatif, memiliki keinginan
untuk menyakiti orang lain, dan lain sebagainya.
Menurut Olweus (1993; dalam Anesty, 2009)
memaparkan contoh tindakan negatif yang termasuk dalam bullying antara lain;
1. Mengatakan hal yang tidak menyenangkan atau memanggil seseorang dengan
julukan yang buruk;
2. Mengabaikan atau mengucilkan seseorang dari suatu kelompok karena suatu
tujuan;
3. Memukul, menendang, menjegal atau menyakiti orang lain secara fisik;
4. Mengatakan kebohongan atau rumor yang keliru mengenai seseorang atau
membuat siswa lain tidak menyukai seseorang dan hal-hal semacamnya.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
terjadinya bullying. Contohnya adalah senioritas, kita sering dengar berita
kekerasan yang menimpa siswa baru yang dilakukan oleh seniornya. Bullying jenis
ini terjadi karena senior merasa lebih berkuasa dan lebih kuat. Penyebab
terjadinya bullying pun bisa terjadi hanya karena hal sepele. Keisengan. Suatu
keisengan pun bisa menjadi salah satu peyebab terjadinya bullying. Sudah
menjadi hal yang wajar bahwa keisengan adalah bagian dari perilaku siswa.
Apabila keisengan terus berlanjut, maka keiengan tersebut akan mengarah kepada
tindakan bullying.
Dampak Bullying Terhadap
Korban dan Pelaku
Segala hal tentunya memiliki dampak. Begitu juga
dengan bullying. Dampak bullying akan terasa tidak hanya kepada korban dan
pelaku, tetapi, dampak bullying akan dirasakan juga oleh orang yang menyaksikan
tindakan bullying.
Dampak bullying terhadap korban antara lain; dapat
menyebabkan depresi, membuat seseorang menjadi minder, seseorang akan menjadi
lebih pemalu, merosotnya prestasi akademik, merasa terisolasi dalam kehidupan
sosial, dan yang paling buruk akan terpikir atau bahkan mencoba melakukan bunuh
diri.
Sementara itu, dampak bullying terhadap pelaku
bullying adalah; pelaku bullying tidak akan bisa membuat sebuah hubungan
pertemanan yang sehat, pelaku bullying juga akan merasa kesulitan untu melihat
suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, hilangnya perasaan empati dan
simpati terhadap orang-orang di sekitarnya, dan seorang pelaku bullying akan
merasa dirinya paling berkuasa dan paling kuat sehingga dia merasa disukai oleh
orang-orang sekitarnya, hal ini tentu akan mempengaruhi pola pergaulannya di
masa depan nanti.
Dampak bullying terhadap orang yang menyaksikan
bullying adalah; orang yang terbiasa menyaksikan tindakan bullying akan
beranggapan bahwa bullying adalah sesuatu yang wajar dan sudah merupakan
tradisi di lingkungannya. Mereka juga akan terpikir atau bahkan ikut melakukan
tindakan bullying. Hal ini mereka lakukan supaya orang tersebut tidak menjadi
koran bullying. Dampak lain yang mereka rasakan adalah orang tersebut akan
kehilangan rasa kepeduliannya terhadap sesama. Orang tersebut akan berpikir,
akan lebih baik jika berdiam tanpa harus ikut campur daripada harus menjadi
korban bullying juga.
Bullying dari Berbagai
Pandangan
Setelah kita simak bersama-sama uraian tentang
bullying tadi, tentunya kita tahu bahwa bullying merupakan suatu tindakan
negatif yang tidak bisa di toleransi. Menurut kacamata Hukum, Bullying
merupakan suatu tindakan kriminal karena bullying bersifat merugikan dan
membuat orang lain merasa diteror dan tertekan.
Dalam kehidupan sosial, orang yang melakukan
tindakan bullying adalah orang yang memiliki citra buruk di mata masyarakat.
Citra buruk itu tentunya tidak hanya akan tertempel pada orang yang
bersangkutan saja, akan tetapi, citra buruk itu akan melekat di tempatnya
berada, seperti lingkungan keluarga, sekolahnya, atau bahkan tempat kerjanya.
Tindakan bullying merupakan salah satu bentuk penganianyaan. Dalam islam, penganianyaan termasuk perbuatan yang tidak terpuji. Apalagi penganianyaan terhadap sesama manusia. Seperti yang telah tertulis dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 30 yang artinya “Barang siapa memperbuat demikian itu, dengan melampaui batas dan aniaya, nanti akan kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu amat mudah bagi Allah” dan surat Al-Hujurat ayat 11 yang artinya “Hai Orang-orang yang beriman, janganlah kaum laki-laki menghinakan kaum laki-laki (yang lain), karena boleh jadi kaum yang dihinakan itu lebih baik daripada kaum yang menghinakan, dan jangan pula kaum perempuan (menghinakan) kaum perempuan (yang lain), karena boleh jadi perempuan yang dihinakan itu, lebih baik dari perempuan yang menghinakan. Janganlah kamu cela-mencela sesama kamu dan jangan pula penggil-memanggil dengan gelaran (yang tidak baik). Seburuk-buruk nama ialah pasik sesudah keimanan. Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang yang aniaya.”
Dengan dua surat Allah tersebut, kita bisa
menyimpulkan bahwa Bullying merupakan tindakan yang sangat merugikan fisik dan
mental korban Bullying.
Namun ada yang unik dengan apa yang dilihat dari
sisi psikologis. Memang benar bahwa Bullying merupakan tindakan yang buruk dan
dampaknya tidak main-main. Tetapi, tindakan bullying juga bisa menimbulkan
beberapa dampak positif bagi korban. Contohnya, seorang korban bullying akan
menjadilebih tegas, lebih berani dan lebih percaya diri jika dia tidak
menganggap serius ejekan yang ditujukan kepada dirinya. Atau contoh lain, jika
bullying dilakukan oleh para senior ketika Masa Orientasi Siswa berlangsung,
maka akan muncul semacam perasaan senasib yang tumbuh pada diri setiap siswa
baru. Maka para siswa baru akan memiliki semacam ikatan emosional dan tidak
menutup kemungkinan hal itu akan membuat siswa baru mendapatkan sahabat baru.
Namun, tetap saja, dari segi manapun, Bullying
adalah tindakan yang tidak bisa dimaafkan. Oleh karena itu, kita sebagai
generasi muda yang memiliki perasaan dan hati nurani kita harus memutus rantai
bullying yang sudah ada. Tidak perlu mengambil contoh yang susah, cukup mulai
dari diri sendiri dan Insya Allah, orang-orang di sekitarmu akan mengikuti
jejakmu.
Stop Bullying Right NOW!
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar